- Home
- All Mangas
- Taimadou Gakuen 35 Shinkai Shoutai, Another Mission II
- After Mission - Lima Tahun Kemudian - Tahun Baru, Peristiwa Terakhir (Part 3)
Pulang ke rumah, anggota peleton ke-35 mengirim Kanata dengan taksi lalu kembali ke penginapan mereka.
Takeru sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya pada saat ini. Walaupun ragu, dia pindah dari apartemen usang itu dan kini tinggal di ruang basement gedung Hyakki Yakou.
Turun melalui lift, Takeru membuka ponselnya.
Dia mempunyai 3 pesan. Pertama, dari Hoshijiro Nagaru. Dia seharusnya berada di tengah obrolan pembicaraan di penampungan New York.
Dalam pesannya, ada sebuah gambar dan sepatah kalimat.
Pada gambar itu ada sebuah tiruan Patung Liberty dan Nagaru yang mengenakan gaun putih dan riasan tebal. Dia sedang mengangkat roknya dan membuat ekspresi “Gaooo.”
Kalimatnya tertulis “Marilyn☆White”.
“Jangan bermain-main dengan uang pajak … Kirim.”
Setelah ia mengetik balasannya, ia langsung membuka pesan selanjutnya.
Pesannya datang dari Kurogane Hayato. Saat ini dia sedang bertanggung jawab sebagai wakil ketua Penyelidik dan mempunyai hak penuh atas ketidakhadiran ketuanya. Karena dia sibuk dan jarang terlihat di kota, mereka juga jarang bertemu, tapi …
“Aku mendengarnya dari Oonogi. Kerja bagus hari ini, istirahatlah.”
Sangat tidak disangka, isi pesan tersebut merupakan kata-kata pujian.
“Catatan : Datanglah ke kantor besok. Tunggu di ruang ketua sebelum aku datang. Bersiaplah. Itu saja.”
Merupakan apa yang ia pikirkan, tapi ia tetap berakhir dengan rasa sakit di perutnya. Takeru menaruh tangannya di tembok lift dengan lega, lalu membuka pesan selanjutnya.
Yang terakhir datang dari mantan kapten skuad ke-7 “Pureblood Party’s”, Sage Wallenstein.
“Oh … Sudah lama sekali …”
Dia sudah tidak bertemu Sage selama dua tahun. Saat ini, Sage sedang terbang keliling dunia sebagai diplomat penampungan Eropa bagian barat. Setelah pertarungan itu, Sage kembali ke penampungan sebelum yang lain dan melaporkan keadaan perang itu di Jepang lama. Dia tidak hanya meyakinkan pihak Timur dan Barat, tetapi juga bekerja keras menuju gencatan senjata. Banyak yang bilang negosiasi perdamaian berjalan dengan lancar, adalah karena dia.
Lebih lama dari Sage, dia juga belum bertemu dengan Yuzuho. Bersama dengan keenam miko, Yuzuho telah keluar dari “Bara Dewa” dan mereka memulai aktivitas religius yang baru … atau lebih tepatnya, mereka mulai berperan sebagai pengamal. Karena banyaknya penampungan saat perang saudara, mereka pergi dan membantu orang-orang disana. Mereka belum menghubungi Takeru, tapi karena mereka mengirimnya jimat setiap tahunnya, mereka pasti baik-baik saja.
Isi pesannya seperti berikut.
“Sepertinya aku akan datang ke Jepang Tua dalam tiga hari. Ada sesuatu yang aku ingin bicarakan denganmu tentang saat itu. Ini merupakan sesuatu yang akan membantumu. Temui aku. Dengan hormat.”
Sage membuatnya ringkas seperti biasa. Orang itu tidak pernah berbicara lebih dari yang diperlukan, Takeru berpikir dengan senyum masam.
Tetapi, aneh rasanya Sage yang biasanya perhatian, hanya menyampaikan apa yang dia inginkan dan juga tidak menyapa. Pasti ada alasan yang bagus untuk itu.
Takeru selesai membalas dan setelah menutup ponselnya, dia menaruhnya di saku.
Di saat yang sama, liftnya sudah sampai di lantai paling bawah. Liftnya mengguncang keras saat berhenti. Takeru memasukkan PIN dan menyelesaikan autentikasi retinanya, saat dia melakukannya, ia bisa mendengar beberapa gerbang terbuka di bawah lift.
Sudah wajar jika sampai seketat ini. Walaupun keadaan Kiseki sudah membaik, Hyakki Yakou tetap berada di dalamnya. Tidak ada perubahan bahwa itu masih tidak dapat diprediksi.
Tetapi, tidak perlu sampai membuatnya sekuat seperti biasanya. Malah, membuatnya seperti itu hanya akan bertimbal balik pada Kiseki dan dunia ini. Takeru dan Kiseki, keduanya menyetujui tingkat keketatan ini.
Saat dia mencapai lapisan bawah, pintunya terbuka secara otomatis.
Cahaya lampu fluorescent menyengat matanya, membuatnya menyipit.
“Aku kembaliii〜 … oh, kau masih bangun?”
Setelah dia keluar dari lift, dia langsung masuk ke dalam apa yang terlihat seperti sebuah apartemen. Entah kenapa, di bagian bawah fasilitas rahasia penting Penyelidik ada sebuah 2LDK apartemen. Laci untuk pakaian dan lemari, dapur kecil, TV dan sofa. Ada ruang geser menuju kamar tidur dan di atas meja … duduk dan menghembuskan pipinya, ada Kiseki.
TL note:
2LDK adalah apartemen dengan dua kamar selain ruang tamu, ruang makan, dan dapur.
“….”
“… ada apa? Kau membuat wajah seperti tupai yang bersiap untuk hibernasi. ”
Terheran apakah dia tidak puas dengan sesuatu Takeru tersenyum masam dan melepas sepatunya. Kiseki mengalihkan pandangan ke arahnya dan melepaskan udara dari mulutnya dengan keras.
Setelah memasuki ruangan, Takeru melihat ada makanan yang sudah disiapkan di atas meja.
“Eh? Bukannya sudah kukirim email? Kalau hari ini kita mengadakan pesta minum. ”
“… aku tidak tahu. Tidak ada pesan yang masuk.”
Takeru dengan cepat memeriksa ponselnya. Sepertinya sinyalnya buruk ketika dia mengirimnya dan ia tidak menyadari bahwa suratnya kembali tidak terkirim.
Ini sudah jelas situasi “Aku membuat makan malam dan menunggumu untuk pulang”.
“Maaf! Sepertinya pesannya tidak terkirim karena sinyalnya buruk …. ”
Saat Takeru meminta maaf, Kiseki sekali lagi menghembuskan pipinya dan menopang dagunya dengan kedua tangannya.
“Padahal aku sudah mencoba membuat sup ayam yang diajari Usagi-chan … rasanya juga enak.”
“A-Aku akan memakannya. Hari ini aku berbicara sepanjang sore dan tidak makan banyak. Ohh, terlihat enak.”
Dia cepat mencuci tangannya, berdiri di samping kursi milik pedang kesayangannya, melepas jaket seragamnya dan duduk. Sepertinya Kiseki juga belum makan karena menunggunya dan merasa lapar. Saat Takeru mengintip untuk melihat ekspresinya, Kiseki tiba-tiba menghela nafas dan mulai tertawa.
“Maaf, aku hanya bercanda. Aku merasa bertingkah sedikit jahat karena Onii-chan terlambat. Ikaruga-onee-sama telah menelponku dan menjelaskannya.”
“A-Apa … jadi, masakan ini …?”
“Aku membuat sup itu dalam jumlah banyak, agar kita juga bisa memakannya besok. Apa kau benar-benar lapar, Onii-chan? Kalau kau mau makan, aku akan menghangatkannya. ”
Kiseki berdiri menanggapi anggukan Takeru dan membawa pancinya ke atas kompor.
“Kau mau minum apa? Bir?”
“Tidaak, aku sudah minum banyak jadi aku tidak mau alkohol. Aku mau teh. ”
“Yah, Onii-chan ‘kan peminum berat. Kiseki memerah hanya dengan minum sedikit. ”
“Tidak bisa mabuk itu membosankan. Suginami bertindak terlalu jauh hari ini dan yang lainnya juga ikut mabuk. ”
Kiseki tertawa sambil menuangkan teh panas ke dalam cangkir teh.
“Semuanya lemah alkohol, yaa〜.”
“Karena aku satu-satunya yang masih waras, aku harus membereskan semuanya. Sejujurnya, aku berkeringat lebih banyak daripada saat misi.”
“Ah, mungkin lebih baik onii-chan mandi saja dulu?”
Dia berkata dan tiba-tiba tersentak.
Berdiri di depan kulkas, dia meletakkan tangan di pipinya dan menggelengkan kepalanya dengan wajah merah.
“Ra-Rasanya seperti … kita adalah pa-pasangan suami-istri.”
“Haha, sudah berapa kali sekarang.”
“I-itu karena… Kiseki selalu menginginkan hal seperti ini. ”
Dengan gelisah dan malu-malu dia meletakkan sup dan teh di atas nampan, lalu mendekati meja. Walaupun lima tahun telah berlalu sejak pertempuran itu, penampilan Kiseki tidak berubah. Tubuhnya tidak tumbuh.
Meskipun dia berumur dua puluh satu tahun ini, tubuhnya tetap sama seperti ketika dia berumur lima belas tahun. Ini juga, adalah bukti bahwa Hyakki Yakou masih berada di dalam Kiseki.
“….”
Takeru melihat pedang kesayangannya.
Mistilteinn … Lapis meninggalkan jalan untuk menjadi dewa bersama Takeru dan mencapainya sendirian, menjaga dunia.
Walaupun tubuh hancur Takeru telah pulih, kutukan iblis pada Kiseki belum terlepaskan. Dia tidak tahu apa artinya ini, tapi dia berbohong jika dia tidak menduga sesuatu tentang itu.
Tetapi, mempertahankan keadaan saat ini adalah tujuan yang diinginkan Takeru. Seperti apa yang ia katakan kepada Ouka, berharap lebih dari ini hanya akan menjadi sebuah kemewahan. Dia mampu menahan keegoisannya untuk menjaga Kiseki tetap hidup, dia harus membayar apa yang telah dia terima dengan tangannya sendiri. Salah baginya membiarkan dirinya dimanja oleh partnernya.
Menenangkan dirinya, dia menyatukan kedua tangannya.
“Baiklah, ayo kita makan.”
“Makanlah〜.”
Dia mengangkat ayam rebus dengan sumpitnya dan membawanya ke mulutnya. Rasanya telah meresap dengan baik dan terasa sangat enak. Seperti yang diharapkan dari ajaran memasak Usagi, atau mungkin Kiseki memang sudah memiliki bakat untuk memasak sejak awal, tapi makanan yang Kiseki buat sangat elegan dan lezat.
Sambil membuat suasananya hidup dengan obrolan, keduanya menikmati makanannya.
Selain memasak, Kiseki juga tertarik dengan menjahit dan akhir-akhir ini dia juga mulai melukis, tetapi Takeru tidak mengerti apa yang sudah ia lukis. Terlebih, karena dia menghabiskan banyak waktu dengan Ikaruga, dia sepertinya belajar tentang sains dan biologi juga. Ikaruga bilang bahwa Kiseki sudah bisa membantunya dengan pengembangan senjata dan alat anti-sihir.
Ikaruga juga bilang “Tidak sepertimu, gadis itu punya banyak bakat”. Jika dia seorang manusia biasa, dia mungkin sudah mengambil dirinya sebuah bidang keahlian.
Jika saja Kiseki sama dengan manusia biasa ….
“Ada apa? Onii-chan.”
Menyela obrolannya, Kiseki dengan cemas bertanya kepada Takeru yang tenggelam dalam pikirannya. Takeru segera memperbaiki ekspresinya, tetapi dia menatap wajahnya dengan perhatian.
“Hei, Kiseki.”
“Hm?”
Kiseki memiringkan kepalanya dengan bingung, sambil mengunyah talas.
“Apa kau senang sekarang?”
Itu merupakan sesuatu yang belum dia tanyakan sampai sekarang. Walaupun dia khawatir, dia bukannya takut untuk bertanya. Takeru tahu bahwa keadaan dulu dan sekarang itu seperti surga dan dunia.
Tetapi, dia tahu bahwa ini berbeda dari “Normal.” yang Takeru impikan.
Kiseki tersenyum lebar tanpa ragu.
“Yap, Kiseki sangat senang.”
Takeru tahu lebih baik dari yang lain bahwa tidak ada kebohongan dalam senyumannya.
Dia tersenyum malu dan menjawab dengan,
“Begituya.”
Setelah itu, mereka mandi dan berbaring di kamar tidur.
Keduanya tidur di ranjang yang sama. Sejak mereka tinggal di sini, mereka selalu tidur seperti ini. Kiseki tidak bisa tidur kecuali Takeru memegang tangannya.
Kiseki selalu bermimpi buruk setiap malam. Apa yang Kiseki ingat dalam mimpinya bukanlah ingatan tentang bagaimana dia terbunuh, tetapi ingatan tentang mereka yang dia bunuh. Setiap malam dia diperlihatkan kejadian dimana orang yang tidak ia kenal ditelan oleh Hyakki Yakou. Ingatan itu bukanlah ilusi yang dibuat dalam mimpi, melainkan apa yang Hyakki Yakou benar-benar lihat.
Antara Hyakki Yakou yang memperlihatkannya, atau dendam orang-orang yang telah ia bunuh. Alasannya tidak diketahui, tetapi mereka terus mengejar Kiseki.
“Ma-Maaf … aku minta maaf … aku … minta … maaf ….”
Bahkan dalam tidurnya, Kiseki terus meminta maaf sambil menangis. Takeru ingin melakukan sesuatu tentang itu, tetapi Kiseki tidak berharap mimpi buruk ini untuk berhenti.
“Karena Kiseki tidak bisa melakukan apa-apa bagi mereka yang telah ia bunuh.”
Hidup sambil menanggung dosa itu, merupakan keinginannya.
Takeru tidak punya pilihan selain membiarkannya. Apa yang dia bisa lakukan sekarang, adalah untuk memegang tangannya seperti ini agar ia tidak menangis saat terbangun di pagi hari.
… apakah hanya itu yang bisa dia lakukan?
Dia memeluk tubuh Kiseki dan menepuk kepalanya. Apa yang dia harapkan … apakah salah baginya untuk berharap kebahagiaan bagi Kiseki layaknya orang biasanya?
Lapis memberi tahu Takeru ini:
Berbahagialah.
“… belum sampai, ‘kan … Lapis ….”
Takeru yang pasrah pada situasi saat ini, sekali lagi memutuskan dirinya untuk bertarung.
Keesokan paginya. Jam enam pagi, Takeru segera bergegas ke kantor wakil ketua setelah bangun tidur.
Saat dia membuka pintunya, entah kenapa Kurogane Hayato dan Ouka sudah ada disana.
“Selamat pagi! Maaf terlambat!”
Walaupun dia datang yakin bahwa dia akan datang sebelum Hayato, dia tetap kalah. Sambil bergerak, bersiap untuk teguran keras dan segera pindah ke depan meja.
Hayato menyilangkan lengannya saat dia duduk di kursi dan menatap Takeru dengan ekspresi biasanya.
Dia terlihat galak seperti biasanya. Tidak ada perubahan pada penampilannya. Daripada tidak terlihat tua, dia seperti tidak bertambah usia.
Saat Hayato memegang posisi sebagai wakil ketua, dia memimpin bagian rahasia dari EXE. EXE secara resmi hanya terdiri dari Polisi Penghancuran Zeroth, tetapi setelah struktur Penyelidik berubah, unit rahasia kedua telah dibuat.
Sekarang ada bagian permukaan EXE yang dipimpin Oonogi Kanata, serta bagian rahasia yang dikendalikan oleh Kurogane Hayato.
Kapten unit rahasianya adalah Hayato, yang terdiri dari mantan wakil kapten Magnolia Scarlet, Hoshijiro Kagerou, dan Werewolf Gou. Tugas mereka adalah mengawal ketua Hoshijiro Nagaru dan mengambil tindakan melampaui apa yang diizinkan oleh hukum – dengan kata lain, melakukan pekerjaan yang kotor.
Takeru tidak tahu mengapa tiga orang yang berada di bawah pimpinan Ootori Sougetsu mengikuti Hayato, tapi dia mendengar bahwa Nagaru telah membujuk mereka. Walaupun, dia juga tidak bisa membayangkan bagaimana dia melakukan itu. Hal yang paling tidak ia mengerti, adalah mengapa Kagerou menggunakan nama belakang Hoshijiro, malah, dia bahkan tidak ingin tahu.
Berdiri di depan Hayato, Takeru menyiapkan dirinya dan memperbaiki postur tubuhnya.
“… mohon izinkan aku secara resmi menjelaskan dan meminta maaf atas kejadian kemarin!”
“Tidak perlu. Daripada itu, bagaimana keadaan adikmu akhir-akhir ini?”
“Eh?”
Takeru terkejut. Dia sudah yakin ia dipanggil karena kejadian kemarin. Itu juga aneh mengapa Ouka berdiri di samping.
“Kiseki? Sejauh ini tidak banyak perubahan …. ”
“Aku dengar ketertarikannya untuk pergi keluar mulai tumbuh. Apa itu benar?”
Takeru menatap Ouka. Meskipun dia tidak berpikir bahwa Ouka akan melakukan hal buruk seperti memberitahunya. Ouka juga sepertinya tidak bermaksud buruk, dia melihat ke arah Takeru dengan serius dan mengangguk sekali.
“…Ya. Tidak salah lagi, tapi …. ”
“Apa kau tahu alasannya untuk itu?”
“Aku pikir … tidak ada. Aku percaya bahwa tinggal di tempat itu, sudah wajar untuk merindukan dunia luar … Tapi, itu bukan karena Kiseki tidak puas dengan keadaannya sekarang. Aku bisa pastikan itu.”
Mendengar kata-kata Takeru, Hayato menyandarkan punggungnya di kursi dan menyipitkan matanya dengan tajam.
“— kau belum membuat anak, ‘kan?”
…………
“Huh? – Ti-Tidak. Apa yang kau maksud dengan itu?”
Tergencang sejenak, Takeru bertanya lagi. Ouka disampingnya juga membuat ekspresi yang aneh.
“Wakil ketua Kurogane … Aku telah meyakinkan sebelumnya bahwa kau tidak perlu khawatir tentang itu. ”
“Untuk mencegah Kusanagi Kiseki mengumpulkan stres kita tidak memasang kamera di ruangannya dan hubungan saudara kalian masih dangkal. selama kalian seorang laki-laki dan perempuan, itu bisa saja terjadi. Kau belum melakukan kesalahan, bukan? ”
… Walaupun kekhawatiran itu masuk akal, pertanyaan itu sangat kasar. Tapi karena Hayato yang mengatakannya, itu tidak terdengar seperti pelecehan dan kemungkinan Takeru membuat anak dengan Kiseki akan menjadi sebuah masalah besar.
Itu juga bukan batasan terbatas pada Kiseki. Takeru juga tidak diijinkan untuk meninggalkan keturunan. Kutukan pada Kusanagi diwarisi pada keturunan mereka. Tentu saja, jika Takeru membuat anak, mereka juga akan mewarisi kutukan iblis. Hal itu mungkin dapat di analisa dengan pendidikan untuk kasus laki-laki, tetapi dalam kasus perempuan, mereka akan berakhir sama seperti Kiseki. Mungkin Hyakki Yakou yang lebih kuat akan lahir. Dan dalam kasus seorang anak yang lahir di antara saudara kandung, Kiseki dan Takeru, tidak diketahui apa yang akan lahir nantinya.
Itu bukan candaan. Takeru meluruskan ekspresinya.
“Tidak apa-apa. Aku masih perjaka.”
Takeru mengatakannya dengan tajam, bermartabat, jelas dan bangga. Mendengar itu Hayato membuka matanya dengan lebar, lalu menutupnya.
“… maaf.”
“Tolong jangan minta maaf … itu membuatku merasa menyedihkan.”
“Saat kami tahu bagaimana caranya melepaskan kutukan iblis, kita tidak perlu khawatir. Kau akan diizinkan untuk melakukan tindakan itu sendiri dan memungkinkan bagimu untuk membuat anak-anak. ”
“Tidak, lagian aku tidak bisa membuat anak dengan adik perempuanku, kan.”
“Aku tidak peduli. Lakukan sesukamu.”
“TIDAK, ITU TIDAK BAIK, BUKAN?!”
Suara Takeru bertabrakan dengan suara Ouka. Hayato adalah pria yang serius dan tegas, tapi terkadang dia mengatakan hal-hal yang konyol. Keduanya sering kali bergantung pada ucapannya yang aneh. Dia tidak memiliki niat buruk, tetapi ia orang yang cukup aneh.
“Kami saat ini sedang menyelidiki kutukan iblis dan bekerja sama dengan koalisi beberapa tempat perlindungan. Kami menganggap masalah ini sebagai prioritas utama. Terlalu berbahaya untuk tetap berada dalam situasi saat ini … jika kami mempelajari sesuatu, kami akan langsung memberi tahumu. ”
Mengatakan itu, Hayato berpaling dari Takeru dan membuka laci meja
Memang benar bahwa Hayato bertindak untuk mengatasi kutukan iblis. Alasan Kiseki masih hidup seperti sekarang, adalah karena Hayato telah mengancam petinggi saat ini.
Alasan kenapa Takeru tidak diperbolehkan ikut dalam misi adalah karena hidupnya merupakan alat yang digunakan untuk membungkam petingginya saat ini. Jika Kiseki melukai manusia dengan Hyakki Yakou, kerah di leher Takeru akan meledak dan membunuhnya.
Karena kematian kakaknya adalah hal yang paling dibenci Kiseki, mereka yakin bahwa “Kiseki tidak akan dengan sengaja menggunakan Hyakki Yakou untuk menyakiti orang lain.” Tentu saja, para petinggi tidak yakin dengan itu. Hayato dan Nagaru telah cukup mengancam mereka dengan mengatakan bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk menghentikan Hyakki Yakou menghancurkan dunia.
Jika Takeru mati karena hal lain, seluruh rencana ini akan sia-sia. Dengan Kiseki seperti sekarang, bahkan jika Takeru mati, dia mungkin tidak akan lepas kendali karena rekan-rekannya, tapi para petinggi akan memiliki alasan untuk mengisolasi Kiseki dan mungkin mengulangi perlakuan yang telah dilakukan Ootori Sougetsu padanya. Itulah alasan kenapa Hayato dan yang lain punya masalah dengan mengirim Takeru ke dalam pertarungan.
Ada juga usulan untuk mengisolasi Takeru dan Kiseki bersama-sama, dia bermaksud menerimanya tapi Kiseki menolak. Dalam keadaan saat ini, Penyelidik melakukan yang terbaik untuk menghindari hal-hal yang ditentang Kiseki.
Hayato mengeluarkan selembar kertas kosong dari laci, memegang pulpen dan menatap Takeru lagi.
“Kembali ke topik utama. Jika Kusanagi Kiseki berpikir ia ‘Ingin pergi keluar’, ini membuat situasinya menjadi serius. Jika dia stres karena tidak bisa keluar, Hyakki Yakou mungkin akan memaksa keinginannya menjadi kenyataan. ”
“Aku … pikir itu tidak akan terjadi. Kupikir dia tidak akan menginginkan apa pun yang akan mengganggu keadaan saat ini. ”
“Kita tetap tidak dapat mengecualikan kemungkinan itu. Tadi, Mineshiro Ouka membuat usulan. Rekonstruksi pusat Ibukota hampir selesai … oleh karena itu, aku akan menjalankan rencananya. ”
Usulan? Sementara Takeru berpikir dengan heran, Hayato memutar pena di jarinya dan menyipitkan matanya dengan tajam.
“Kita akan mengajak kalian semua keluar untuk berkencan bersama dengan Kusanagi Kiseki untuk memuaskan keinginannya. Kalian tidak punya hak untuk menolak. ”
…………
“Ber … kencan?”
“Ya ken-can.”
Diberitahu itu dengan nada mengancam rasanya …
Terkejut, Takeru tidak mempunyai kekuatan dalam tubuh lemasnya. Sederhananya, Kiseki secara resmi diizinkan untuk pergi keluar.
Tetapi, Takeru dan Ouka tidak tahu perlakuan seperti apa yang akan Kiseki terima dari Penyelidik saat mereka pergi keluar.
- Home
- All Mangas
- Taimadou Gakuen 35 Shinkai Shoutai, Another Mission II
- After Mission - Lima Tahun Kemudian - Tahun Baru, Peristiwa Terakhir (Part 3)