Namaku Kousaka Kyousuke hanya murid SMA biasa.
Aku punya adik perempuan namanya Kirino. Dia memiliki kemampuan atletik, pintar, imut, dan super cantik. Dia seorang model di majalah, bisa dibilang gadis yang sempurna. Tetapi, sebenarnya dia seorang otaku.
Anime, gim, figur, event anime lainnya, apa saja yang berhubungan dengan otaku. Dan yang paling disuka – eroge.
Apa masih ingat? Dengan cerita tentang adikku yang tidak imut~ sama sekali yang pernah kuceritakan.
“Adikku tidak mungkin bisa seimut ini.”
Aku tidak punya pilihan, dan banyak keributan terjadi.
Kami bersaudara, memiliki hubungan yang sangat buruk–, enggak juga sih. Dari pada hubungan yang buruk mungkin kami hanya saling masa bodoh satu sama lain.
Dengan adik perempuanku yang menikmati kehidupannya yang cerah. Sebagai kakak, aku puas melihatnya. Sebagai kakak dan adik, kami tidak seperti minyak dan air yang tidak akan pernah bisa bersatu.
Aku menjauhkan diriku sendiri dengan semua urusan di dunia ini yang tidak memiliki hubungannya denganku.
Adik ya adik, biarlah dia memandang rendah kakak laki-lakinya sebagai pemalas.
Walau kami tinggal serumah, tapi ada dinding kayu tebal memisahkan kami.
Selain itu aku tidak kepikiran untuk saling mengerti satu sama lain. Hubungan kami berdua berakhir karena terjadi “Pemicu”. Sekarang sudah telat untuk mengulanginya.
Aku telah mengetahui rahasia-, hobinya yang sangat memalukan.
Aku menerima konsultasi hidup.
– aku menerima konsultasi hidup yang luar biasa.
– serahkan saja padaku.
Lalu mengurus banyak hal.
– ini adalah aku!
– dia! Ini merupakan “bukti rasa cinta”ku kepada Kirino!.
。Secara tidak sengaja aku berteriak berbohong, lalu mengulanginya.
– AKU KESEPIAN KALAU KAU TIDAK ADA DI SINI TAHU!
Aku memaksa adikku pulang dari sekolahnya di luar negeri, Jadi. Karena ini hal yang sangat penting, mari kita ulang dari awal. Bagiku “Sekarang”, kelas tiga SMA di bulan juni
Dan bagi adikku juga “Sekarang”, kelas tiga SMP bulan juni.
Aku telah mengetahui hobi adikku yang sangat memalukan, setahun kemudian. Tepat setelah kirino kembali ke Jepang.
Mari kita simpulkan.
Sekarang cerita ini bukan lagi tentang “Adik dan Kakak”
Tapi Ceritaku dan Ayase