- Home
- All Mangas
- Saijaku Muhai no Bahamut
- Chapter 01 - Pedang Pembunuh Kerajaan (Part 5) [END]
2 jam setelah Yoruka pergi dari blok kota pertama.
Di sebuah bangunan tidak berpenghuni di pinggiran Cross Field dimana tidak ada tanda kehadiran orang-orang.
Yoruka tiba di dekat tempat tinggal tua dan hancur yang ditutupi lumut hijau.
“Apa kau sudah menyelesaikan pertemuanmu dengan pangeran yang hancur, kau dibunuh untuk menjadi objek yang berpura-pura setia?”
Tepat setelah Yoruka melepaskan zirah Yato no Kami, sebuah suara yang bercampur hinaan menyambutnya.
Melihat ke atas, di sana ada sesosok berdiri di atap rumah yang reot.
Itu adalah Pedagang Gelap yang beberapa tahun ini sudah beroperasi dari tempat yang satu ke yang lain, menjual bermacam senjata ke banyak negara dan secara rahasia banyak menuai insiden.
Dia adalah gadis bernama Hayes yang sekarang memiliki jabatan sebagai ahli militer strategis Heiburg
Yoruka sudah memastikan kalau gadis dan tiga orang lain ada di sekitar menggunakan radar Yato no Kami, proses dari Drag-Ride tipe Drake.
“Benar, seperti yang kuduga, dia adalah orang yang cocok untuk memimpin kerajaan selanjutnya – ngomong-ngomong, bagaimana luka yang ada di tangan kanan? Kau seharusnya mengobatinya.”
Yoruka memberitahu dengan suara tinggi selagi dia tersenyum.
Dia melihat melalui tangan yang terluka bahwa Hayes bersembunyi di balik lengan bajunya dan menunjukkannya. Apa itu hanya kebetulan?
Atau mungkin, itu bisa jadi ulah isengnya yang datang dari instingnya melihat langsung luka yang diberikan kepada Hayes dari Lux?
“….”
Lagian, Hayes terlihat kesal dan memandang rendah Yoruka dengan warna matanya yang tidak simetris.
“Sepertinya kau sudah lupa dengan hutangmu setelah aku akhirnya bisa membangunkanmu dari tidur 5 tahun di bawah pulau ya? Meski aku sudah menggunakan “Pensucian” dari berbeda jenis berbeda dari mata ke mata kiriku.”
“Kalau memang begitu, bukannya akan lebih mudah kalau kau tidak mempercayakanku ke bangsawan tua itu dan langsung menemuiku dari awal daripada kau bicara ngawur?”
“… maksudmu Dobar? Itu di luar perkiraan. Aku berenca untuk memberi instruksi lewat orang itu. Karena si idiot itu mencoba memanfaatkanmu sesuka hatinya, itu merepotkan. Hanya itu.”
“Aku tidak pernah kepikiran, saat meski kau juga ada di dalam Ark. Kalau aku tahu, aku juga akan bantu. Kasihan sekali.”
Hayes melotot kesal pada Yoruka yang bercanda. Dia kemudian melempar sebuah surat yang disegel ke Yoruka.
“Rencananya ditulis di situ. Tugasmu sampai hari-H ada di situ. Buang setelah kau baca, kemudian cepat pergi dari pandanganku.”
“Aku mengerti. Mari kita bekerja sama seperti di rencana. Untuk – menghancurkan kerajaan baru.”
Yoruka membalas saat membuka segel surat, setelah itu dia pergi tanpa ada suara dari situ.
Saat kehadiran para gadis benar-benar menghilang, tiga bayangan yang mengintai perlahan menghilang.
Sania, Egind, Kirly.
Tiga orang ini adalah pasukan khusus “Cerberus.” Yang bekerja di bawah langsung komando Hayes, para pengguna Drag-Knight yang bekerja sama dengan Republik Heiburg.
Gadis berkulit coklat Sania, pemimpin mereka mengangkat muka saat dia sedang menunggu.
“Apa perempuan itu benar-benar bergerak saat kita perintah? Kekuatannya pasti tidak tertandingi, tapi bukannya sedikit berbahaya menggunakannya?”
Saat Snia menyarankan begitu dengan sedikit nada keraguan, Hayes menghela nafas dan berbalik.
Dan kemudian dia perlahan-lahan hanya memalingkan kepalanya ke belakang sementara tubuhnya berjemur di bawah sinar bulan warna biru.
“Kau suka strategiku? Seperti orang yang ada di kasta bawah Heigurg sekarang menjadi sasaran empuk ya.”
“….”
Sania mengigit lidahnya saat dicemooh.
“Hayes-sama. Itu ….”
Orang berambut merah di samping Sania, Egnid denga reflek mencoba untuk berbicara sesuatu, tapi tangan Sania dengan cepat menghentikannya.
“- kita bergerak.”
Saat ini, Hayes melihat melihat ke bawah dengan tersenyum kepada tiga orang ini dan dia memberitahu jawabannya.
“Persiapan sudah selesai. Pedang Pembunuh Kerajaan dan pangeran gagal itu, mereka pasti akan mencoba saling membunuh mengikuti nafsu mereka, karena keyakinan sampah yang mereka punya – dan insiden yang pasti akan terjadi di kerajaan habis ini. Apa perlu kujelaskan lebih dari ini kepada kalian yang hanya debu pada gambar yang besar?”
“Tidak ….”
Sania menjawab pelan pertanyaan Hayes yang membuat muka jahat.
Kalau tuan mereka punya kendali atas mereka, maka mereka hanya bisa menerima.
“Setelah ini kita akan pergi ke ibukota seperti yang sudah direncakan. Kalau begitu, permisi.”
Setelah Sania berkata demikian, dia hanya mengajak Egnid dan pergi.
Tidak lama setelah itu mereka berda masuk ke dalam tempat tanpa ada sepengetahuan orang, kemudian orang berambut merah menghela nafas.
“Fuu … meski begitu, seperti yang kuduga si ahli baru strategis-sama benar-benar susah ya.”
“Sudah diam. Kita sudah menjadi anggota militer.”
Sania tiba-tiba ditegur Egnid dari gerutunya.
“Personil militer ya … pastinya begitu, tapi apa tidak masalah untuk kami agar tetap seperti ini?”
“Maksudmu?”
“Maksudku, ahli strategis itu dan yang lainnya, apa mereka masih menyembunyikan sesuatu dari kita?”
Egnid menggerutu dan perlahan melihat ke belakang.
Seolah dia waspada kepada sosok di arah itu.
“Yang lain, apa maksudmu?”
“Apa kau pernah melihat wajah Kirly langsung?”
“Tidak … kudengar dia punya bekas luka bakar. Yang dia dapat saat Kerajaan Arcadia menjajah kampung halamannya saat dia masih kecil.”
“Itu hanya tampilan luarnya, benar begitu ‘kan? Gadis itu tidak seperti kita yang ditahan di antara anak yatim korban perang oleh departemen urusan militer Heiburg dan masuk sekolah pelatiha perwira, dia dimasukan oleh ahli strategi. Kudengar dia bahkan tidak bisa berbicara jadi cerita yang kau tahu itu bukan langsung darinya – . Aku kebetulan saja, melihat wajah gadis itu langsung sebelum ini.”
“Jadi? Jangan bulang, di balik topeng itu adalah monster, tiadk mungkin seperti itu.”
“Itu yang kumaksud.”
“….”
Keraguan Sania berubah saat dia mendengar balasan tiba-tiba Egnid.
“Bercanda. – tunggu, tahan pedangmu kapten! Itu hanya rumor!”
“Jangan bicara tanpa bukti.”
“Aah ya ampun, kita juga sudah mendapat posisi yang lumayan enak sekarang, jadi tenang sedikit oke … jadi, tentang wajah Kirly – saat dia melepas topengnya dan menurunkan tudungnya. Ada sesuatu yang mirip besi seperti sayap burung yang menempel di kepalanya.”
“Bulu burung?”
“Ya, itu bukan aksesoris atau yang lainnya. Itu mirip sesuatu yang tumbuh di sekitar kupingnya. Selain itu, mukanya agak gimana, tidak ada luka bakar, mirip juga tidak.”
“- seperti penyakit, atau bawaan dari lahir. Dan dia menyembunyikan di balik topeng?”
“Entah. Tapi, kata strategis-sama, hanya ada satu yang pasti tentang dia. Kau tahu?”
“… meski aku tahu cuman segitu doang.”
Sania tersenyum tipis yang tercampur rasa kekalahan dan dia tetap terdiam.
Mereka berdua menjadi anak yatim saat berperang dengan kerajaan ama, dari situ mereka berada di kasta terbawah untuk waktu yang lama sebelum mereka menjadi personil militer.
Meski mereka hanya Drag-Knight kelas terbawah karena mereka berbeda tempat kelahiran. Suatu hari mereka dipungut oleh Hayes yang tiba di Heisburg dan dihargai sebagai bawahan langsungnya – setelah itu saat hayes diposisikan sebagai ahli militer strategis Heisburg, mereka secara formal mendapatkan posisi sebagai kesatria kerajaan.
Tapi, meski begitu mereka punya sedikit rasa cemas, yaitu susah untuk jujur pada diri sendiri menerima posisi mereka.
Sosok pendatang bernaama Hayes yang dipenuhi oleh misteri.
Mereka membayangkan apa tidak masalah mempercayakan takdir mereka di negara ini kepada orang seperti itu.
“Kita tidak punya pilihan lain selain menyelesaikan ini.”
Mereka ragu-ragu.
Meski begitu Sania dan Egnid memperbarui tekad mereka kalau mereka bisa maju ke depan dan mulai melangkah sekali lagi.
- Home
- All Mangas
- Saijaku Muhai no Bahamut
- Chapter 01 - Pedang Pembunuh Kerajaan (Part 5) [END]