- Home
- All Mangas
- Rokudenashi Majutsu Koushi to Akashic Record
- Chapter 01 - Rahasia Undangan Kabedon (Part 2)
Sebelumnya …
Sekitar satu jam setengah sebelum Glenn akan memaksa Rumia menjadi pasangannya di pesta dansa dan setelah itu dihajar Sistine.
“Ah~ Repot banget dah~”
Glenn bergumam saat dia menuju ke lorong ditemani oleh seorang murid perempuan,
“Memang harus aku melakukan ini …?”
“Bukannya ini semua salahmu Sensei?”
Siswi itu tertawa nakal saat dia melihat Glenn yang bergumam.
Sosok yang tenang, tatapan penuh wawasan, dan punya paras seperti gadis cantik dewasa. Nama dari murid pintar dan nakal ini Liz Filmer, anggota OSIS yang berbakat.
“Oke dah .. paham aku.”
Glenn merespon dengan nada tidak ikhlas.
Setelah gajinya dipotong berulang kali, Glenn akhirnya sampai pada titik dimana dia lah yang harus membayar ke sekolah. Untuk membebaskan dirinya dari jeratan hutang, Glenn setuju membantu persiapan Pesta Dansa Akademi, dan kemudian akademi setuju.
“Sialan, dari buruh kasar sampai pengamat pasar, terus sampai ke luar … mereka memang pengendali budak ….”
“Namun, semuanya berjalan lancar loh, terima kasih atas bantuannya Sensei.”
“Ya tetap saja, aku masih kebayang trik licik apa yang kau pakai untuk membuatku ikut berpartisipasi! Serasa porsi kerjaku sudah diatur dari awal!”
“Oh? Terus maksud Sensei seperti apa?”
“Kau bahkan membuat Celica bilang ‘Kerja demi Liz, atau kau tidak dapat makan malam’ … apa yang sudah kau lakukan padanya?”
“Enggak ada … aku hanya mengunjungi Profesor Arfonia beberapa hari ini, saat dia sedang memulihkan dirinya dari luka saat penjelajahan reruntuhan, dan memuji betapa gigihnya Glenn-sensei ….”
“Ka-Kau … dasar rubah licik!”
“Lagian, bukannya Celica memang rada gampang?”
Gadis cerdik ini, Liz, adalah kakak kelas Sistine, dan dia selalu melempar tugas yang merpotkan ke Glenn setelah sebelumnya dia berkenalan dengan Liz.
“Apa yang sudah kulakukan sampai nasibku seburuk ini?”
Glenn tidak paham kenapa ketua OSIS selalu mengganggunya dengan masalah demi masalah. Tidak ada angin atau hujan, Ketua OSIS yang tenang terlihat seketika semangat saat kapanpun saat dia menggoda Glenn.
Namun, ada satu kisah di hari yang lain.
Glenn membawa tumpukan dokumen persiapan Pesta Dansa Akademi, dengan tidak ikhlas bekerja sebagai bawahan Liz.
◇ ◇ ◇
Setelah itu, mereka berdua menuju ruang kelas besar di area timur akademi sihir.
Saat mereka masuk, mereka disambut oleh anggota dari klub musik duduk ditempat yang sudah disiapkan. Dengan jajaran alat musik dari biola sampai cello, anggota klub musik terlihat besiap untuk berlatih untuk penampilan yang akan datang.
Pastinya, Pesta Dansa Akademi bagian dari beberapa kesempatan bagi klub musik untuk tampil di depan umum, jadi semuanya berlatih dengan giat.
“… benar-benar penampilan yang hebat.”
Liz memuji mereka setelah melihat penampilan klub musik,
“Kalau begini, aku yakin penampilan kalian besok pasti sukses besar!”
“Hahahaha! Sebagai penasihat klub, aku akui senang mendengar pujian itu!”
Orang yang berdiri di samping Liz mengangguk antusias.
Dia adalah pria paruh baya berpakaian bagus dengan proporsi badan sedikit gemuk. Meski dia terlihat sering olah raga tapi perutnya masih besar, dia lebih terlihat seperti periang daripada pendiam. Namanya Lawrance Tartaros, dan dia bertugas sebagai penasihat klub musik selain posisi jabatan resminya sebagai profesor sihir.
“Oh? Kalian ada kor baru ya?”
TL note:
Kor adalah orang yang memimpin suatu orkestra.
Liz bertanya saat melihat wajah asing duduk di depan barisan.
“Benar. Sayang sekali, murid yang bertugas sebagai kor pergelangan tangannya terluka, jadi kami putuskan untuk mengundang kor terkenal untuk menggantikannya.”
“Oh, saya sedih mendengarnya … meski saya cukup lega kalau anda bisa mencari penggantinya secepat ini. Lagian, kualitas penampilan kalian sangat bergantung pada kualitas kor.”
“Hmph! Dia itu cuman muter-muterin stik kayu kecil, apa susahnya?”
Dipaksa bekerja sebagai kuli, dimana Glenn dipaksa melakukan banyak tugas dan membawa barang yang berat seharian, Glenn sedikit antusias pada inspeksi klub musik dan langsung bergumam setelahnya.
“Bukannya tujuan dari Pesta Dansa Akademi cuman buat makan, minum, terus nari? Siapa yang peduli sama kualitas acara? Bukannya tidak jauh berbeda kalau kita tinggal putar musik dari gramapon ….”
“Ngomong-ngomong, bagian latihan ini … bukan ‘Sinfonia di Sylphide’ yang mau kita pakai buat lomba dansa benarkan? Meski aku tahu itu hanya latihan.”
TL note:
Sinfonia di Sylphide berasal dari bahasa Italia, yang artinya Simfoni Sylphide. Sylphide atau Sylph adalah sebutan bagi balerina (Penari Ballet) cantik, ramping, dan anggun.
“Ahaha~ kau tahu ya? Seperti yang kuharapkan dari Ketua OSIS, pengetahuanmu luar biasa! Atau bisa kubilnag, ‘Pendengaran luar biasa’ ? “
Lawrence tertawa terbahak-bahak pada telinga tajam Liz.
“Sayang sekali, aku ragu kami bisa menyelesaikan latihan kami untuk gerakan kedelapan ‘Sinfonia di Sylphide’, jadi kami hanya bisa sampai ketujuh untuk Pesta Dansa Akademi.”
“Saya pikir itu sudah cukup meski hanya sampai gerakan ketujuh. Ditambah, saya merasa sangat penasaran untuk mendengar penampilan nanti. Itu pasti sangat indah bukan hanya masih sama dengan aslinya, tapi juga bisa menambah semangat pesta. Boleh aku bertanya siapa yang membuat orkesta indah ini?”
“Jujur saja, yang membuat orkestra ini adalah kor pengganti kami.”
“Huh? Sibuk sekali dia ya … sejujurnya, aku iri juga, apa lagi saat dia hanya perlu mencoret titik-titik di kertas dan menyebutnya itu kerja.”
Perkataan Glenn seperti mengisyaratkan rencana hebat antara Liz dan Lawrence.
“… Glenn-sensei?”
“GYAAAA?!”
Liz merespon dengan senyuman dingin dan membuat Glenn merinding di tempat dia berdiri.
Liz adalah orang yang selalu tenang dan teladan di area akademi, yang mana membuat Glenn lupa akan fakta mendasar – kalau Liz adalah orang yang tidak akan melampaui batas.
“Ke-Ketua, sepertinya kau akan sibuk berdiskusi, guru sihir ini akan membantu dengan furnitur.”
Dengan begitu, Glenn langsung kabur.
◇ ◇ ◇
Kemudian, di dalam gudang tidak jauh dari aula, Glenn duduk dengan punggung menyandar dinding. Seperti yang diduga, Glenn ada sedikit niat untuk membatu para murid membawa furnitur.
“Ahh .. report banget dah … gimana caranya aku terus kerja?”
Glenn dengan lemah menatap para relawan sedang sibuk memindahkan dekorasi dan furnitur dari gudang ke aula serbaguna.
“Uwaa! Riel kuat juga!”
“Mmm … gampang kok.”
Ada beberapa wajah tidak asing di antara para relawan. Selain si pemalu Riel, Glenn juga bisa melihat Kash dan Cecil, semua murid di kelas Glenn.
Menjadi seorang gadis, Riel seharusnya membantu Rumia dan gadis yang lain membersihkan tempat lilin di aula serbaguna. Namun, selain karena pertimbangan kekuatannya yang mungkin dia tidak akan sengaja merusak tempat lilin, dia ditugaskan di bagian furnitur.
“Sialan! Aku pasti tidak akan kalah dari Riel!”
“Ja-Jangan coba-coba, Kash! Mencoba menyamai Riel itu gila!”
Riel mudahnya membawa tumpukan meja bertingkat-tingkat saat dia lewat di depan Glenn. Tumpukan meja kayu terlihat seperti menara kayu yang mengesankan. Di dekatnya, Kash ingin menyamai Riel, tapi dihentikan oleh Cecil.
“Yang benar saja … mau dia apa sih ….”
Glenn bergumam saat dia melihat mereka.
Saat itu, salah satu dari relawan tiba-tiba menaruh bangku di samping tangannya dan berjalan melangkahi Glenn. Tatapan tajamnya tertuju pada si pemalas Glenn.
“Huh …? Ada apa … – Tunggu, kau?!”
Glenn melihat jengkel ke relawan itu, sebelum terkejut.
“Kau masih saja pemalas seperti biasanya, Glenn ….”
Membuka topi yang menutupi wajahnya dengan bayangan, orang itu menunjukan rambut hitam pekat dan mata tajamnya seperti elang.
“A-Albert?! Apa yang kau lakukan di sini?!”
Itu adalah “Si Bintang” Albert, agen Pasukan Khusus Mahkamah Sihir Kerajaan dengan kode nomor tujuh belas.
“Ikut denganku, ada yang ingin kubicarakan.”
- Home
- All Mangas
- Rokudenashi Majutsu Koushi to Akashic Record
- Chapter 01 - Rahasia Undangan Kabedon (Part 2)