- Home
- All Mangas
- Rokudenashi Majutsu Koushi to Akashic Record
- Chapter 01 - Guru Melanjutkan Ekspedisi Arkeologis (Part 1)
Aku telah … kembali.
Kembali ke hari yang tenang, damai, biasa, dan sedikit lesu ini ….
Terjamin, tidak ada hal yang menarik terjadi di hari ini, tapi ini merupakan alasan jelas kenapa aku menemukan hari-hari ini sangat berharga.
Mualanya, aku tidak pernah melihat diriku mendapatkan kehidupan yang layak seperti itu. Aku menolak untuk mengetahuinya, dan mengasingkannya dari diriku.
Tapi, seorang murid menarik diriku dari keadaan yang menarikku, dan mengembalikanku menuju dunia yang cerah dan berwarna ini ….
“Mungkin … aku bisa … tinggal di dunia ini …?”
Dia bilang padaku bahwa aku bisa menikmati hari yang tenang dan damai ini.
Apa yang harus kulakukan untuk orang yang mempersilahkan diriku untuk tetap di dunia yang indah ini. Apa yang bisa kulakukan untuk membalas budinya?
Karena berulang kali memikirkan hutang ini – kejadian tertentu terjadi.
“Glenn-kun .. kamu … akan dipecat.”
Tiba-tiba pak Kepala Sekolah Rick mendeklarasikannya.
“Hah? Haaa?!”
Suara terkejut Glenn bergema di seluruh kantor Kepala Sekolah Sekolah Sihir Kerajaan Alzano.
“Hei, tunggu sebentar, apa maksudnya semua ini?”
Glenn dengan gugup membanting kedua tangannya dia meja Kepala Sekolah dan menyandarkan badannya ke depan.
“Saya tidak ingat melakukan sesuatu yang membuatku dapat dipecat … mungkin … tidak, tentu tidak!”
“Kita akan diskusikan ini nanti, kenapa kamu terlihat dengan peracaya diri menyangkalnya .…”
Pak Kepala Sekolah Rick dengan tenang membalas.
“Apa yang barusan kubilang tidak sepenuhnya benar, jadi biar kuluruskan.”
“… tidak benar?”
“Ya, lebih tepatnya, kamu akan dipecat jika kau terus seperti ini’.”
“La-lalu, ada apa sih …?”
“Seriusan? Apa kau bodoh? Aku selalu tahu kau bukan orang yang pintar, tapi aku tidak pernah bepikir kau bisa menjadi sangat bodoh seperti ini Glenn ….”
Saat bersandar di dinding terdekat, Celica menyela ke dalam pembicaraan.
Kemarahannya jelas terlihat di mukanya yang cantik, tapi terdistrosi, dengan urat-urat yang menonjol di dahinya karena amarah.
Cedera yang membuat Celica sengsara dari ekspedisinya menuju labirin bawah tanah baru-baru ini belum pulih total. Tubuhnya yang ramping terbungkus dalam perban, dan lengan kirinya dalam gendongan.
Pemandangan yang menyedihkan seperti itu tidak cocok dengan sifatnya yang penyendiri.
“Glenn … apa kau sudah menyerahkan tesismu tentang sihir? Pasti kau tahu kapan tenggat waktu untuk menyerahkan sudah lama berlalu .…”
Disamping kehadirannya yang menyedihkan, Kata-kata tajam Celica dan tatapan dingin memberikan tekanan besar pada Glenn.
“Ah … tesis tentang sihir …?”
Muka Glenn terbuka lebar pada kenyataan, dengan gugup mengedipkan matanya.
“… begitu ya, itu … umm … apa itu benar-benar perlu untuk ditulis?”
“Ten-tun-sa-saja! Kau Bodoh! Ahaha ~”
Tiba-tiba, percikan api meledak saat Celica meledakkan Glenn dengan mantra.
“Kau adalah seorang guru akademi! Itu harusnya menjadi jelas kau perlu melaporkan secara berkala perkembangan penelitianmu dengan tesis!”
Celica menyeret Glenn yang terbakar pada kerahnya dan berteriak padanya.
“Ugh … apa-apaan itu, aku yakin ini pertama kalinya aku mendengar tentang hal itu …!”
“Setidaknya coba baca syarat-syarat pekerjaan! Kau anak bodoh!”
Setelah periode dari guncangan yang hebat, Kepalanya Glenn patuh saja ke bawah.
“Dari reaksimu, aku berasumsi kau tidak melakukan penelitian apa pun untuk tesis itu?”
Pak Kepala Sekolah memandang lurus ke arah Glenn.
“… m-mmm.”
“Salah satu syarat untuk memperpanjang pekerjaan sebagai guru adalah mengajukan tesis secara teratur untuk melaporkan kemajuan penelitian mereka. Ini adalah salah satu bagian dari aturan operasional. Ini berbeda dari waktu itu saya menganggapmu sebagai guru meskipun kau tidak memiliki resume. Tentang hal ini, saya tidak bisa membantumu meskipun saya mau!”
Kepala Sekolah mengeluarkan nafas berat.
“Celica, aku baru saja terpikir sebuah ide yang hebat, kenapa kau tidak membiarkanku di-PHK dan kembali menjadi pengangguran …?”
“DITOLAK, DASAR BODOH!”
Celica menendang tanpa belas kasihan si tukang lawak yang masih berani bercanda.
“Aw … lagian, kupikir aku harus berhenti bercanda tentang hal itu.”
Glenn yang goyah berdiri kembali, dan kembali menatap muka Kepala Sekolah.
“Apa tidak ada cara lain, pak Kepala Sekolah? Saya tahu, saya tidak pantas mengatakan ini, tapi saya harap bisa menjadi guru lebih lama … setidaknya sampai anak-anak itu lulus ….”
“… hmm? Glenn … kau …?”
Muka seriusnya Glenn membawa kejutan dari Celica. Dia sama sekali tidak pernah mengharapkan kata-kata seperti itu keluar dari mulut Glenn.
“Uhh ….”
Sikapnya Glenn juga membuat Kepala Sekolah terkejut, yang membuat ruangan jatuh dalam keheningan karena dia tidak yakin bagaimana harus merespon.
“Apa ada kemungkinan untuk memperpanjang tenggat waktu tesis itu? Saya pasti akan menulisnya … saya mohon! Tolong berikan saya kesempatan!”
Glenn memohon dengan kepalanya yang menunduk.
“Sialan ….!!! Aku tidak boleh sampe dipecat …!!!”
Pada saat ini, di pikirannya, Glenn telah diserang oleh ketakutan baru.
“Ini bakalan bahaya kalo aku sampai dipecat sekarang! Beberapa saat yang lalu, aku memakai namanya Celica buat belanja lewat surat, bayarnya pake cara dicicil. Aku gak mungkin bisa membayarnya kalo gak digaji!”
Barang itu adalah boneka doppelgänger ajaib.
TL note: Doppelgänger adalah penampilan yang mirip secara biologis atau ganda dari orang yang hidup, kadang-kadang digambarkan sebagai fenomena hantu atau paranormal dan biasanya dilihat sebagai pertanda nasib buruk.
Rencananya sederhana, minta bonekanya tampil, dan mengajar kelas sebagai penggantinya, sehingga dia bisa bolos kerja.
Glenn tampaknya telah dewasa, tapi di waktu yang bersamaan, tetap saja dia menjadi dirinya.
“Sampai anak-anak itu lulus”. Kata-kata itu keluar secara spontan, mungkin cerminan dari pikiran batinnya yang berubah, tapi itu terlihat. Tapi sepertinya perjalanannya masih jauh sampai dia menjadi orang yang terhormat.
“Sialan, karena kartu kreditku bermasalah, aku harus menggunakan namanya Celica, dan memilih ‘Tidak ada pengembalian’ untuk harga yang lebih rendah. Kali ini aku terjebak! Aku tidak bisa tanpa pekerjaan sampai uangnya dibayar! Atau lebih tepatnya, aku hancur jika Celica sampai tahu aku lalai dalam membayarnya!”
Dengan pikiran yang kacau ….
Glenn mengeluarkan segala usahanya untuk menampilkan dogeza yang sempurna.
“Saya mohon! Pak Kepala Sekolah”
TL note: Dogeza adalah sujud untuk menunjukkan perbedaan kepada seseorang yang berstatus lebih tinggi, sebagai permintaan maaf yang mendalam atau untuk mengungkapkan keinginan untuk mendapatkan bantuan dari orang tersebut.
“Kamu berbicara tentang menulis sebuah tesis, tapi apa kamu punya sesuatu untuk ditulis? Hanya meninjau beberapa buku itu tidak cukup kamu tahu ….”
“Itu ….”
“Pastinya, itu sulit untuk membatasi waktu tentang hasil penelitian sihir dengan tenggat waktu yang ketat. Jadi, sementara tenggat waktu dipersiapkan, ada selalu fleksibilitas, dan bisa diperpanjang untuk beberapa waktu, Tapi karena kau tidak punya sesuatu untuk dijadikan tesis, setiap eksistensi bisa diperdebatkan.”
Glenn menampakkan ekspresi sedih. Tentu saja, tapa adanya penelitian sama sekali untuk membuat sebuah tesis dan hanya mengulas buku-buku literatur tidak akan diperhatikan oleh pengulas.
“Ja-Jadi … aku benar-benar hancur? Bagaimana bisa aku menjelaskannya ke anak-anak …?”
Sebelum ketakutan akan tidak bisa membayar tagihannya, perasaan pertamnya adalah penyesalan bagi murid-muridnya.
“Meski … hmm … Glenn, kau beruntung.”
Pak Kepala Sekolah berbicara dengan senyuman,
“Apa kau pernah mendengar ‘Observatorium Taum’ sebelumnya?”
“…? Umm … bukankan itu peninggalan kuno di wilayah bagian utara …?”
Tidak yakin dengan niat Pak Kepala Sekolah, Glenn memutar otak untuk detail yang relavan.
“Ya, mungkin kamu sadar, tingkat kesulitan situs ini dinilai ‘F’. Situs tersebut tidak memiliki peninggalan sihir yang signifikan, juga arwah rohnya juga loyo. Tidak juga kekuatan nilai sihir dari situs arkeologi tidak layak disebut. Jika bukan karena tidak bisa dapat diakses, ini mungkin sudah lama berubah menjadi obyek wisata ….”
Setelah beberapa saat terhenti, Pak Kepala Sekolah Rick melanjutkan dengan suara keras,
“Namun, beberapa tahun yang lalu, beberapa penelitan penyihir dari ‘Obvservatorium Taum’ mengajukan situs ini sebaga tempat untuk ritual sihir ruang dan waktu.”
“… Ah?! Benarkah?!”
Glenn menjawab dengan terkejut,
“Apakah itu semua tidak lebih dari rumor tidak berdasar? Bukankah,‘Obvservatorium Taum’ sudah di investigasi berkali-kali …? I-itu, sesuatu yang absurd seberti perjalanan waktu ….”
Sihir ruang dan waktu. Bagi siapa pun yang belum memiliki pengetahuan ilmu sihir yang sempurna, pembicaraan ini hanya omong kosong belaka.
Waktu dan ruang satu sama lain terikat secara rumit, di mana aliran waktu dalam satu ruang tidak bisa diputus satu dari yang lain, itu adalah hukum dunia. Dengan demikian, seseorang dapat mempercepat watku dan memperlambatnya dalam suatu ruang atau melakukan teleportasi dan distorsi ruang dengan perkembangan waktu – memang, kesulitan mantra seperti itu sangat besar. Tapi untuk memisahkan kedua ruang dan waktu dari hukum alam – “perjalan waktu” secara teori dianggap tidak mungkin. Itu adalah salah satu dari dua hukum yang mengatur sihir, “Hukum Validatas Internal”, di mana alam akan mengkoreksi dirinya sampai ke keadaan paling stalbil dan tidak akan pernah mengizinkan segala tantangan untuk melawan tatanan alam.
“Tapi … penyihir yang mengungkapkan teori itu adalah penyihir yang terkenal, dengan demikian kita tidak bisa mengabaikannya begitu saja sebagai kegilaan.”
Pak Kepala Sekolah memperlihatkan senyuman sedih, dan mengeluarkan nafas berat yang panjang.
“Seperti yang Glenn-kun bilang, ‘Observatorium Taum’ sudah diinvestigasi berkali-kali, dan hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Karena itu, tidak ada peneliti yang menghargai diri sendiri untuk mengambil tugas itu, juga semuanya sibuk dengan proyek penelitannya masing-masing untuk memiliki waktu luang untuk tugas orang bodoh. Tapi karena sejak penyihir jenius itu mengunngkapkan teori seperti itu, kita tidak bisa begitu saja mengabaikannya. Jadi setiaknya, ekspedisi ulang dibutuhkan ….”
Pak Kepala Sekolah menatap Glenn dengan niat yang dalam.
“Kami sudah meninggalkan situs itu untuk beberapa waktu. Bukankah Kamu pikir ini waktuya untuk seseorang mengecek lagi?”
“Pak Kepala Sekolah … apa mungkin itu yang kau minta …?”
“Glenn-kun, saya mohon, kamu untuk memimpin eskpedisi ke ‘Observatorium Taum.’ Jika kebetulan kamu bisa menemukan bukti sihir ruang dan waktu, namamu akan selalu diingat dalam catatan sejarah penemuan. Dan kalau ‘tidak menemukan bukti’ juga sebuah hasil yang valid mengingat keadaan, dan kalau kamu menulisnya dalam sebuah tesis … Haa … mungkin para pembaca akan mentertawainya, dan pada akhirnya mereka akan melanjutkan kamu sebagai guru … bagaimana menurutmu?”
Itu adalah sebuah garis hidup Glenn.
Glenn mencondongkan badannya ke depan dan berterima kasih, menjabat tangannya Pak Kepala Sekola, lalu dengan kata-kata yang penuh dengan percaya diri.
“Pak Kepala Sekolah …! Saya mengerti! Tolong, serahkan saja padaku!”
Saat ia mengucapkan terima kasih, di dalam hati Glenn ….
“Ugh … sangat merepotkan .…”
Glenn menahan keinginan yang dalam untuk berteriak dengan frustasi.
“Ekspedisi penelitian?! Untuk seseorang yang suka santai di rumah, bukankah ini hanya kata lain dari penyiksaan?! Kenapa aku harus melakukan hal yang merepotkan ini, apa tidak ada cara alternatif yang mudah?!”
… Glenn tetap gagal untuk menjadi orang dewasa meskipun hanya sedikit.
“Dan apa-apaan lelucon tentang sihir ruang dan waktu? Dongeng yang aneh, bagaimana bisa itu memotivasi setiap orang untuk terkenal? Jika Pak Kepala Sekolah menginginkan harta karun di dalamnya, maka mungkin …?”
Tidak menyadari konflik internal dengan Glenn, Pak Kepala Sekolah menjatuh kan bom kejutan.
“Walaupun, dengan menyesal aku harus memberitahukan ini padamu … selama ekspedia yang bersangkutan, Akademi tidak akan bisa untuk membayar biaya kamu. Glenn-kun kau harus menutupi biaya perjalanan dengan uangmu sendiri. Ini karena alokasi uang sudah selesai untuk tahun ini, bahkan jika kita membuat sebuah pengecualian, membutuhkan waktu untuk biaya itu disetujui, dan jika sudah disetujui, kamu akan kehilangan waktu untuk menulis tesis.”
”Apa-apaan?! Aku harus membiayairnya dengan uangku sendiri?!”
Di dalam hatinya, Glenn sangat terkejut menerima kenyataan seperti itu.”
“Ti-Tidak masalah! Aku sudah menjadi guru untuk beberapa waktu! Aku yakin akan baik-baik saja dengan uang yang sudah kutabung.”
Glenn terpaksa menerima kegugupannya, dan membalasnya dengan kepercayaan diri yang palsu.
“Ugh! Perutku berbunyi lagi! Aku harus membiayai ekspedisi sendirian itu terlalu banyak! Aku ha-harus berpikir sesuatu … aku akan kewalahan jika aku harus mengemban ekspedisi ini secara normal, terutama dengan betapa sedikit gaji yang tersisa sesudah dipotong.”
Saat di ujung tanduk, Glenn tiba-tiba mendapatkan ide.
“Itu dia ..! Selama aku membawa beberapa murid bersamaku, aku bisa menghemat biaya untuk perekrutan anggota ekspedisi! Itu caranya! Aku dapat menghindari pengeluaran anggota ..! Hehehe~!”
Benar-benar seorang manusia sampah.
“Jika kuingat dengan benar, semua situs dengan tingkat D atau diatasnya dialang untuk murid-murid akademi … ta-tapi! Mudahnya ‘Observatorium Taum’ ‘kan tingkat F! Tingkat Terendah! Itu adalah situs buangan yang bahkan tidak bisa dipakai Praktikum Arkeologi murid! Semuanya sempurna!”
Dengan sedikit perubahan pada ekspresi mukanya, rencana licik itu lanjut berkembang ….
“Aku hanya perlu menipu murid-murid, dan membuat mereka bekerja di situs itu … semua untuk kebaikan melanjutkan pekerjaanku … dan untuk kebaikan gajiku!”
Pada waktu yang bersamaan Glenn menyempurnakan rencananya dan mengeluarkan senyum licik di dalam hatinya ….
“Glenn!”
Celica mendekati Glenn dengan muka tegas.
“Ah? Celica?! Mu-Mungkin dia merasakan niatku?!”
Glenn melakukan yang terbaik untuk menekan rasa kegugupan dan mencegah pemucatan dari mukanya.
Tapi, Muka seriusnya Celica menenangkan dan berubah menjadi sebuah senyuman, dengan diikuti air mata sesudahnya ….
“Jangan terlalu mengkhawatirkan masalah biayanya, semua untuk kebaikan murid-muridmu … itu bagus … kau sudah tumbuh dewasa ….”
Celica menghapus air mata di pojok dari matanya. Ekspresi kesenangannya mengapus wajah dinginnya dari biasanya … hampir jika seseorang di depan Glenn terlihat sebagai orang yang berbeda.
“… ah? Uhh …mm.”
Glenn yang terkejut membuatnya lupa bagaimana cara membalas.
“Hohoho~ Celica-kun selalu khawatir tentang diri kamu.”
Pak kepala sekolah dengan senang membalas,
“Aku tidak terlalu tahu tentang detailnya, tapi yang sudah saya dengar kamu dulu cukup berpengalaman. Waktu yang membuatmu kecewa dengan masa depan. Celica-kun selalu khawatir tentang diri kamu, bahkan sesudah kamu mengambil posisi sebagai guru pengganti.”
“Pa-Pak Kepala Sekolah?!”
Mukanya Celica berubah menjadi sedikit merah, balas dengan nada marah untuk menutupi rasa malunya.
“Bi-Bisakah kita tidak membicarakan ini di depan Glenn?! Jangan jahat begitu! Tidak adil!”
“Ahahaha, maaf aku kelewatan ….”
“Ugh … rasa sakit yang menusuk dari dalam hati nuraniku yang buruk ….”
Glenn sebesar-besarnya menerima ketika hatinya sakit pada kenyataan ini.
“Yah, saya pikir masalah ini sudah selesai ….”
“Selain itu, aku harus menjauh dari Celica secepat mungkin.”
“Se-Serahkan saja pada saya, ekspedisi ulang Observatorium Taum itu! Saya ha-harus mempersiapkan, sampai saatnya ….”
Baru saja Glenn ingin keluar dari ruangan, dia dihentikan oleh Celica.
“… semoga beruntung.”
“Mm, terima kasih.”
Sesudah sebuah balasan yang percaya diri, Glenn berangkat dari ruangan Pak Kepala Sekolah.
- Home
- All Mangas
- Rokudenashi Majutsu Koushi to Akashic Record
- Chapter 01 - Guru Melanjutkan Ekspedisi Arkeologis (Part 1)