- Home
- All Mangas
- Is It Though Being a Friend?
- Chapter 02 - Kedatangan Seorang Heroine Baru (part 4)
Aku bingung menghadapi keadaan darurat yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Meski setelah Ryuuga lari dari UKS dengan air mata berlinang, aku duduk ling-lung di kasur UKS selama hampir satu jam.
“Apa yang … kulihat barusan?”
Aku, yang sudah punya reputasi lewat reaksiku, bahkan tidak bisa merespon.
Bahkan sekarang, itu semua terasa seperti hanya mimpi. Tapi, sayangnya itu adalah kenyataan. Suara seprai di tempat tidur sebela, bantal yang terbaring di sampingku, mereka menceritakan kebenarannya.
“Apa itu beneran Ryuuga? Apa aku salah orang?”
Bagaimanapun, dia memanggilku “Ichirou.” Dia tahu kalau aku mengumpulkan data banyak gadis, dan dia juga mengeluarkan slogan “Ya ampun.” -nya.
– Hinomori Ryuuga adalah protagonis di dunia ini.
Dia seharusnya menjadi pahlawan harem yang bisa membuat banyak gadis cantik jatuh cinta padanya.
Ryuuga tidak seharusnya bilang “Kyaa~” atau “Hentikan itu!” Tidak mungkin apa yang ada di dada Ryuuga hanya lemak menggantung.
Tidak mungkin hatiku bisa berdetak kencang karena itu.
Bagaimana aku memahami, dipahami, dan mengerti situasi saat ini?
… aku tidak paham, aku tidak bisa mengerti maksud dari kejadian ini. Peranku di sini sama sekali tidak dibutuhkan.
Insiden ini mengejutkan, tiba-tiba, dan membingungkan. Secara pribadi, ini adalah perkembangan yang lebih cepat dari “Roh Jahat.” Yang tiba-tiba pulih.
“Mungkin, Ryuuga punya kembaran?”
Kepalaku masih kacau, aku kesulitan untuk mencari jawabannya.
Mungkin ada anak laki-laki dan perempuan kembar, dan sekarang kebetulan datang ke sekolah … mungkin itu settingan yang sengaja membuat terkejut orang?
“Atau, ini ulah ‘Raja Naga’ ? ”
Karena harga yang harus dibayar untuk kekuatan luar biasa itu, dada Ryuuga membesar? Bisa jadi ….
Kutukan dada “Raja Naga.” … itu tidak masuk akal.
“Aku tahu! Itu pasti ‘Utusan Neraka!’ Musuh yang punya kekuatan menukar kelamin!”
Kalau memang begitu, lumayan masuk akal. Jadi itu alasan kenapa Ryuuga belakangan ini selalu menghindariku. Dia pikir aku mau mengelusnya, atau bisa jadi dia pikir aku mau memijatnya, kalau dia bilang dari awal.
… pokoknya, aku harus menjauh dari topik menyentuhnya.
Kupikir bertindak pasif adalah yang terbaik. Jadi aku tinggal menunggu sampai Ryuuga mengatakan yang sebenarnya. Kalau dia mau menipuku, maka aku tinggal mengikuti alur saja.
Lagian, aku hanya karakter pendamping.
Aku seharusnya tidak terlalu terlibat ke dalam cerita inti.
Lalu, saat aku kembali ke kelas setelah makan siang, Ryuuga sudah keluar lebih awal.
Sebaliknya, yang berada di sekitar kursi Ryuuga adalah para heroine. Orang-orang di kelas sudah terbiasa baru-baru ini dan mereka juga tidak tertarik. Paling tidak, mereka melirik penasaran.
Atau, dari awal, aku yang membuat heboh suasana kapanpun heroine muncul.
“Oh, Kobayashi.”
Yukimiya membungkuk setelah melihatku.
Belakangan ini, dia menghiasi poninya dengan pita pink. Itu adalah simpul kelopak bunga yang sempurna yang sepertinya dia dapat dari kencan sebelumnya dengan Ryuuga.
“Huh, kalian kenapa? Apa Ryuuga sedang sibuk? Aku juga mencarinya.”
“Jadi dia sedang tidak bersama Kobayashi ya ….”
Untuk mengantisipasi ini terjadi, aku pura-pura peduli. Aogasaki lalu mengangkat dagunya dan mengerang.
… sepertinya mereka tidak tahu apa yang terjadi dengan Ryuuga. Lebih baik aku diam.
“Aku penasaran Ryuuga kenapa. Dia agak aneh belakangan ini. Kupikir dia sedang kebingungan dan dia juga tidak sadar.”
Elmira menyenderkan kepalanya di telapak tangannya lalu menghela nafas. Mereka berdua juga melakukan hal yang smaa.
Yah, andaikan dada seseorang tiba-tiba membesar, orang yang melihatnya juga tercengang. Mereka pasti akan hanya mau tidur di kasur UKS.
“Ryuuga sekarang punya dada yang lebih besar daripada Yukimiya. Kalau dia tahu orang yang dia cintai punya ukuran yang lebih besar darinya … Yukimiya pasti akan berubah ke sisi gelapnya.”
Aku tidak begitu sadar akan pikiranku sendiri, Yukimiya memliki ekspresi suram dan perlahan mengelus meja Ryuuga sambil bergumam.
“Baru-baru ini, aku merasa kalau Hinomori sedang kesulitan … aku penasaran kenapa dia tidak mau berbicara dengan kita.”
“Mungkin dia tidak ingin membuat kita khawatir. Lagian, hasilnya juga enggak jelas. Faktanya, kita semua malah mengkawatirkannya.”
“Waktu aku coba tanya orang di kelas, Ryuuga kembali ke kelas tepat sebelum jam keempat dimulai. Tapi, dia mengambil tasnya terus pergi lagi.”
“Apa kau tahu sesuatu, Elmira?”
“Aku ketiduran.”
Setelah mendengar Elmira berkata begitu tanpa niat buruk, Aogasaki dan Yukimiya saling menatap lalu menghela nafas.
Ini sangat jarang bagi para heroine terlibat langsung saat Ryuuga tidak ada di TKP.
Kebetulan ada di sini, mungkin ini tugasku untuk memberitahu Ryuuga betapa khawatirnya mereka. Kalau ini memang tugasku, maka aku tahu inti dari semua ini, tapi kurasa bukan itu maksudnya ….
Sesaat, para heroine merenung penuh tekanan dengan ekspresi serius.
Lalu, Yukimiya tiba-tiba memukul telapak tangannya dengan tinjunya, dan meninggikan suaranya.
“Begitu ya. Untuk menghibur Hinomori, bagaimana kita buat pesta untuknya?”
“Pe-Pesta?”
“Kalau dia makan makanan enak, sikapnya akan berubah positif. Aku yakin Hinomori mau bercerita tentang masalahnya.”
Kupikir itu ide yang bagus, mirip ide seorang heroine, tapi sisanya tidak setuju.
Wajah Aogasaki berubah kaku setelah mendengar Yukimiya. Dia langsung pucat.
“Shiori. Biar kuperjelas, masalah … ‘makanan enak’ yang kau bilang tadi, apa maksudmu masakan yang kau buat sendiri?”
“Iya. Tapi untuk sekarang, ayo kita buat sama-sama. Plus, karena aku yang punya usul, serahkan kepemimpinan padaku!”
“Yang ada malah pemakaman tahu!”
Elmira juga terkjut, yang mana ini jarang terjadi. Rambut merahnya, bergidik saat dia terkjut. Jadi dia juga bisa begini ya?
Yah, cukup sudah … aku sudah tahu inti cerita ini.
Heroine yang adil, Yukimiya Shiori, punya “Sifat makan yang buruk.”
Kalau dipikir-pikir, itu peran yang sempurna untuknya, yang mana dia anak dari keluarga kaya. Hei Yukimiya, apa kau tidak punya sifat nakal? Juga sisi lemah?
“Sejujurnya, aku baru saja belajar cara membuat beef stroganoff. Waktu pelayanku Sebastian mencobanya, dia terjatuh kejang-kejang karena saking enaknya!”
TL note:
Beef stroganoff adalah sajian daging sapi khas dari Rusia, yaitu daging sapi yang ditumis lalu disajikan dalam saus dengan smetana (krim asam).
Yukimiya pasti membawa makan siang buatan sendiri waktu dia sedang pergi kencan.
Aku yakin Ryuuga mau memakan semuanya. Bayangkan mencoba memakan sesuatu dengan aura racun ungu keluar sambil menahan senyum yang ceria.
Kau memang hebar, Ryuuga.
“Elmira, apa yang harus kita lakukan … apa yang harus kita lakukan keluar dari krisis ini?”
“Re-Rei, bisa tidak kau jangan goyang-goyangin aku. Maafkan aku! Meski vampir kebal racun, tapi ada dosis yang membahayakan mereka!”
Di depan “Kuil Gadis Kehidupan.” “Ksatria jagal.”dan “Saudara dari Kegelapan Abadi.” Sedang mengadakan rapat.
Jujur saja, aku enggak lagi pengen bercanda, tapi karena mereka pemain utama, aku akan melihatnya.
Aku mungkin akan bilang “Ryuuga orang yang sangat beruntung.” atau yang mirip dengan itu, ditambah akhir cerita ini … tapi saat aku memikirkannya, sesuatu terjadi pada saat itu.
Kali ini, Elmira lah yang memukul telapak tangannya dengan tinjunya.
Itu mungkin beberapa rencana untuk menghindari takdir mereka. Tekanan untuk menghindari kematian dari beef straganoff. Kalau begitu, tetaplah menghibur dirimu.
“Oh iya! Shiori, bagaimana kalau Kobayashi Ichirou yang mencicipi masakanmu dulu?”
Aku ingin sekali menghabisimu, sialan kau vampir.
“Begitu ya. Kupikir indra perasa laki-laki dan perempuan itu berbeda. Jadi ini kesempatan yang pas untuk Kobayashi jadi korban … err, maksudku tester.”
Kau juga ikutan, Ksatria Jagal?
Teman protagonis memang sedang dalam kesulitan karena bencana. Aku akan senang membiarkan semua yang akan terjadi kalau memang itu membuat keseharianku semakin menyenangkan. Namun, aku akan menolaknya khusus untuk ini.
Lagian, semua pemain inti di cerita ini, Ryuuga, tidak ada!
Ini hanya permainan siksaan yang terjadi di belakang panggung!
Jangan seret aku ke dalam cerita! Aku paham akan rahasia heroine, hanya itu! Aku bukan teman kalian!
Aku tidak bisa memaksa kejadian demi kejadian mendekat.
Aku seharusnya bilang ke “Ryuuga orang yang sangat beruntung.” Setelah itu tamat. Namun, sebelum kulakukan itu, orang-orang ini selangkah lebih maju dan membuat alur tidak berguna!
“Ryuuga memang beruntung ya ….”
“Kobayashi, kau ‘kan laki, jadi coba perlihatkan. Kau perlu melakukan ini untuk menebus apa yang terjadi sebelumnya.”
Jangan sembunyikan niatmu dibalik ucapanmu, Aogasaki!
Juga, jangan membuat plot baru dengan ucapanmu!
“Ryuuga memang ….”
“Aku percaya padamu, Kobayashi Ichirou. Akhirnya, kau adalah orang kepercayaan Ryuuga. Kau jelas bukan orang biasa.”
Apa kau bilang, Elmira!
Aku hanya orang biasa! Aku jelmaan orang biasa!
“Ryuuga memang ….”
“Kobayashi. Kau bebas mengomentari masakanku. Tapi, kau jangan memakanku. Hehehe.”
Yukimiya! Kau tidak bisa bilang begitu, apa lagi ke Ryuuga! Tidak peduli kau sebodoh apa, kau tidak bisa begitu!
Aku tidak butuh sisi kriminalmu yang itu! Juga, pelayanmu namanya Sebastian! Sudah kuduga, namanya terlalu sering dipakai, pecat dia!
“Tidak bagus … saat ini, aku akan semakin tidak berguna untuk mereka.”
Posisi ini, “Bermain bersama para heroine.” Sudah dipesan hanya untuk protagonis. Kalau aku ceroboh masuk ke bagian makan bareng mereka, aku tidak bisa muncul di depan Ryuuga sebagai teman.
Mengesampingkan itu, dada Ryuuga mungkin sedang kesakitan sekarang. Kerah kemeja itu terlihat kencang, jadi itu mungkin yang membuat dadanya sakit.
Aku seharusnya mungkin menolak … itu yang kupikirkan, tapi Aogasaki menaruh tangannya di pundakku.
Lalu dia mengakhiri semuanya dengan mewakili semua nama heroine.
“Kobayashi, kau memang orang yang beruntung.”
Di hari itu, kepalaku benar-benar sakit, jadi aku pergi duluan seperti Ryuuga.
- Home
- All Mangas
- Is It Though Being a Friend?
- Chapter 02 - Kedatangan Seorang Heroine Baru (part 4)